08 Januari, 2025
09 September, 2024
PENGALAMANKU DENGAN INSTRUKTUR GOLF
Menghadapi lapangan atau hole seperti ini, pukulan dengan iron no.5 kekuatan swing cukup 75% bola akan terbang melawan arah angin yang lumayan kencang sehingga membuat jarah pukulan menjadi berkurang karena itu saya memilih iron yang lebih besar dari jarak biasanya. Bola jatuh di bunker kanan, dan tenggelam setengah bola. Untuk mengatasi masalah bunker yang bolanya tenggelam instruktur menyarankan agar club-face sedikit tertutup, pukulah pasir dibelakang bola (bukan bolanya) menyapu dengan swing 50%, bola akan terangkat bersama pasirnya dan menggelinding diatas green. Konsentrasi dengan baik untuk putting di green agar tidak membuang pukulan di par pendek atau par 3, karena hole pendek mempunyai h’cap stroke besar.
Umumnya pemain golf yang sudah capek akan kehilangan konsentrasi sehingga swing tidak terkontrol dan pukulan mengenai bola tidak terarah pada sasaran, karena itu cobalah swing beberapa kali sebelum address atau mengambil posisi memukul bola.
Ketika address saya selalu kontrol posisi berdiri dengan menekan telapak kaki sebelah dalam supaya keseimbangan badan terjaga dan sedikit menekuk lutut, badan condong kedepan sambil membusungkan dada supaya tulang punggung tetap tegak dan tidak membungkuk, tetap menjaga keseimbangan agar badan tidak goyang ketika melakukan pukulan bola.
Hole No 5, jarak tee-box menuju green 374 meter, par 4 dengan h’cap stroke 2.
Fair way berumput tebal, disebelah kanan terdapat gunung dengan kemiringan tanah 30 derajat, sekitar 25 meter sebelum green. Didepan green sebelah kiri dan kanan terdapat bunker, di belakang green terdapat water hazard.
Mengamati lapangan yang demikian saya memilih sasaran bagian kiri untuk menghindari gundukan gunung tersebut dan saya juga berusaha menghindari bunker, jadi saya harus memukul dengan target 2 kali pukulan bola sudah harus berada di atas green.
Walaupun sasaran sudah terbayangkan tetapi hasil pukulan sedikit slice dan bola jatuh di bagian kanan fairway yang kondisi tanahnya agak kering dan sedikit miring ke kanan. Jarak tembak pukulan kedua sekitar 190 meter.
Saya tidak memaksakan tembakan atau pukulan kedua untuk berada diatas green karena medan yang cukup sulit untuk dipaksa dengan tembakan wood no 3. Saya pilih menggunakan iron 6, karena lebih mudah mengendalikan bola dengan kemiringan tanah.
Saya ambil posisi tegak lurus dengan sasaran, saya kondisikan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki kanan agar saya tidak bergoyang ketika memukul bola, kekuatan back-swing cukup 45%. Bola mendarat di tanah datar yang rata sekitar 30 meter dari green. Saya pukul dengan pitching hanya swing cukup 30% bola jatuh diatas green tanpa rolling, dengan sedikit putt bola sudah masuk cup dan memperoleh score par.
Sekarang menuju hole No. 6, par 5 panjang 485 meter didepan tee box terdapat gunung dan green juga berada di atas gunung. Saya menghadapi hole yang sulit karena fairway berada di balik gunung dan tidak tampak sama sekali dari tee box.
Saya memilih tee yang pangjang agar pukulan driver saya bolanya bisa terbang melewati gunung. Bola tinggi biasanya tidak bisa mencapai jarak yang jauh tetapi karena bola jatuh di fairway yang turun gunung pasti bola akan rolling atau menggelinding mendekat arah green. Jarak tembak ke green sekitar 235 meter. Saya memilih wood no3 untuk memukul bola yang berada di fairway posisinya turun kearah sasaran. Saya posisikan berat badan bertumpu lebih banyak di kaki kiri, bola berada di tengah antara kedua kaki dan pukulan swing 75% Bola jatuh di fairway yang menanjak 25 meter menuju green. Disebelah kanan dan kiri green terdapat bunker dengan tebingnya setinggi tubuh berdiri orang dewasa. Green datar diatas bukit. Saya pilih memukul dengan pitching dan sasaran jatuhnya bola 1,5 meter sebelum green dengan harapan bola menggelinding diatas green kecepatan rolling bola sudah berkurang karena tidak langsung jatuh di atas green. Tiang pin berada di tengah green, sehingga harapan untuk mendapat birdie bisa tercapai. Putting jaraknya 1,5 meter masuk ke cup, dan memperoleh score birdie, atau 4.
Hole nomor 7, par 4, panjang 405 meter.
Teebox diatas bukit, fairway sedikit menanjak sampai melewati bukit, green tidak tampak karena terhalang bukit. Didepan sebelah kanan green terdapat bunker yang dangkal atau sedalam lutut orang dewasa. Pukulan driver akan menjatuhkan bola diatas bukit sehingga green dapat terlihat dengan jelas. Pukulan dari atas bukit jaraknya 140 meter, saya pilih iron nomor 7 dengan swing 60%, letak bola disebelah kanan, berat badan otomatis sudah berada di kaki kiri karena posisi saya berada di bukit miring kearah green. Bola jatuh di green jarak 2 meter dengan cup, pastikan putting dengan hasil pukulan birdie, atau 3 stroke. Sampai dengan hole ini total score sudah 26 dengan 3 birdie.
Hole 8, par 3 jarak tee ke green 204 meter.
Water hazard ada di depan tee-box sebelah kanan, sementara di sebelah kiri terdapat rough dan bush. Bila dilihat sepintas green sedikit lebih tinggi dari tee-box, tetapi sejatinya untuk menuju green pemain harus menuruni lembah dan menanjak untuk masuk green. Disebelah kanan green bunker bertebing cukup tinggi dan satunya diatas agak landai, sementara dikiri green bunker agak datar. Jika pukulan pendek bola bisa menggelinding masuk pond.
Saya gunakan wood fairway untuk jarak 200 meter, dengan harapan bola jatuh dimuka green dan sedikit menggelinding menuju pin. Sayang ketika address untuk melakukan shot atau memukul tiba-tiba angin datang begitu kencang bertiup melawan arah, sehingga pukulan tidak berhasil dengan baik dan bola terjerembab masuk air. Drop ball, dengan seijin kawan satu flight saya lakukan dropping bola baru, berarti pukulan sudah kena penalti satu stroke, karena khusus hole pendek par 3 tidak mengenal fairway, jadi pukulan saya dihitung menjadi pukulan ketiga. Untungnya bola berhasil masuk green tapi cukup jauh dengan pin dan saya mengakhiri hole delapan dengan lima pukulan atau double bogey. Total score saya menjadi 31.
Hole 9, par 4 jarak tee-box ke green 425 meter. Fairway datar hanya sedikit dihalangi gundukan bukit buatan lima puluh meter di depan tee-box. Disebelah kanan depan green terdapat bunker demikian pula disebelah dikiri. Pukulan drive mencapai 235 meter, pukulan kedua dengan iron tiga sedikit melambung bola berhenti 15 meter di depan green. Pukulan chip bola rolling menjauh dari pin, dan dua kali pukulan putt menghasilkan score lima stroke, atau berakhir bogey. Total score manjadi 36.
Selesailah sudah permainan golf setengah putaran atau 9 hole, untuk melanjutkan pada hole 10 sampai dengan hole 18 akan dilanjutkan pada lain kesempatan.
YGC 1989-90
27 Februari, 2024
Kunci untuk menghasilkan Power tenaga maksimal, menurut Arnold Palmer
BY: ZEPHYR MELTON FEBRUARY 22, 2024
Kekuatan Power merupakan aset yang terpenting dalam permainan golf modern, namun itu tidak berarti golf di masa lampau hanya berupa kemahiran belaka. Memukul bola jauh selalu memberikan keuntungan besar bagi pemain profesional dibandingkan rekan-rekan mereka yang melakukan pukulan pendek.
Lihatlah Jack Nicklaus di masa jayanya, atau Tiger Woods di masa dominasinya — keduanya lebih jauh jaraknya dari rata-rata, dan mereka menggunakan kekuatan power itu untuk keuntungan mereka.
Arnold Palmer juga memiliki banyak tenaga di dalam ilmu tubuhnya. Dan, dalam Majalah GOLF edisi Juni 1978, dia menjelaskan bahwa untuk mengeluarkan kekuatan tersebut, penting bagi pegolf untuk memiliki hook swing dari dalam gudang pengalamannya.
Kunci kekuatan power Arnold Palmer
''Bagaimana cara berhenti bola slice bergulir kekanan dan bagaimana cara mendapatkan kekuatan lebih?”Untuk mendapatkan jarak maksimal, Anda harus belajar bola hook yang bergulung menggelinding kekiri. Tidak ada jalan lain. Hampir setiap pegolf hebat yang pernah saya kenal memulai karirnya sebagai bola hook memutar ke kiri dan kemudian belajar mengendalikannya.
Sebaliknya, sebagian besar pegolf rata-rata memulai sebagai bola slice mengiris bola berputar ke kanan. Ada yang tetap menjadi pemain irisan slice bola memutar ke kanan sepanjang hidup mereka, dan ada pula yang cukup berhasil melawan bola slice irisan tersebut hingga memukul bola dengan cukup lurus, namun keduanya tidak menjadi pemukul yang berjarak jauh dan lurus.
Sekarang kita akan membandingkan ayunan slice ke kanan dan hook yang bolanya berputar ke kiri, dan apa yang membuatnya menarik. Ketika kita sudah lolos, saya tahu anda akan setuju dengan saya bahwa anda tidak akan pernah belajar memukul bola yang jaraknya jauh dan lurus kecuali pada titik tertentu anda telah melakukan bola hook sebagai pola utama anda.
Pola slice dan hook.
Pola ayunan slice mengiris (gambar bawah, atas) merupakan cara memukul bola yang sangat lemah. Back-swing yang khas berayun kembali ke luar jalur lintasan yang diinginkan. Upaya itu adalah upaya sisi kanan yang lebih merupakan gaya angkat daripada ayunan. Di bagian atas, klab pemukul biasanya menunjuk ke kiri garis yang sejajar dengan garis sasaran. Penyelarasannya juga menghalangi penyelesaian penuh. Pada ayunan ke bawah, hal itu kembali menguasai bola dari luar ke dalam, dan seringkali lebih banyak dari luar ke dalam daripada jalur ayunan back-swing yang mengayun ke belakang; ini adalah langkah terburuk yang dapat anda lakukan jika anda menginginkan kekuatan daripada power. Saat klab atau pemukul ditarik melintasi bola dengan club-face terbuka, pukulan sekilas yang lemah mengena yang diberikan ke bola.
Pola ayunan hook (gambar atas, bawah) kuat. Ayunannya dimulai ke dalam dan sisi kirinya memimpin ayunan. Putaran badannya luar biasa, dengan tongkat pemukul melintasi garis sejajar dengan garis sasaran di atas. Pada ayunan ke bawah, mereka tetap berada di bawah dengan sangat baik hasilnya, garis ayunan ke bawah bahkan lebih dalam ke luar daripada jalur ayunan ke belakang, sebuah gerakan yang menghasilkan pelepasan yang kuat dan gaya maksimum.
Grips pegangan Slice dan Hook.
Masalah pukulan slice berasal dari grip pegangannya. Kedua tangan diputar terlalu jauh ke kiri pada tongkat pemukul, dengan huruf V menunjuk ke dagunya. Genggaman yang “lemah” ini mendorong menutupkan muka klab ke belakang dan membukanya saat melewati bola. Seringkali, mereka terlalu banyak memegang klap pemukul di telapak tangan kiri. Akibatnya punggung telapak tangan tidak berada pada genggaman (kiri bawah). Hal ini menyebabkan kelonggaran dalam ayunan, sehingga memungkinkan sisi kanan mendominasi.
Untuk belajar bola hook, anda harus memulai dengan genggaman yang sangat ''kuat'' — kedua tangan diputar ke kanan sehingga huruf V mengarah ke bahu kanan anda (gambar kanan atas). Genggaman ini mendorong anda untuk membuka muka klab ke belakang dan, pada ayunan ke bawah, lengan bawah dan tangan anda akan menggerakkan muka klab dari terbuka ke tertutup melewati bola, sebuah gerakan yang sangat kuat. Genggaman tangan kiri yang benar adalah genggaman jari telapak tangan yang pegangannya dimulai dari bawah pangkal tangan sampai ke ruas pertama jari telunjuk. Genggaman ini memungkinkan penggunaan tubuh secara total. Pegangan tangan kanan harus berada di jari. Jika benar, anda akan merasakan tekanan lebih besar pada tiga jari terakhir tangan kiri dan dua jari tengah tangan kanan.
Pengaturan Slice dan Hook.
Genggaman yang “lemah” menyebabkan apa yang saya sebut pengaturan “lemah” (gambar bawah, kiri). Ini memaksa lengan kanan menjauh dari tubuh dan pada gilirannya memaksa bahu dan pinggul menjadi sejajar terbuka, sejajar dengan kiri garis sejajar dengan garis target. Lengan kiri ditekuk dan seringkali bola dimainkan terlalu jauh ke depan. Hal ini membuat tangan berada di belakang bola dan porosnya miring ke belakang menjauhi sasaran. Semua faktor ini berarti ayunan irisan slice ke sisi kanan, dari luar ke dalam.
Genggaman yang “'kuat'' memberikan pengaturan yang kuat, karena memaksa anda untuk membuat, bahkan sedikit melebih-lebihkan, semua poin kekuatan (kanan). Genggaman yang “kuat” menempatkan sisi kiri sebagai komando, pada posisi yang memberikan radius ayunan yang lebar. Lengan kiri direntangkan sekuat-kuatnya dan lengan kanan dibuat membungkuk ke arah badan. Pada saat yang sama, bahu kanan diatur lebih rendah dari kiri. Ada satu garis panjang dari bahu kiri ke lengan kiri dan poros hingga kepala klab. Poros dimiringkan sedikit ke depan dengan tangan di atas bola. Posisi berdiri anda akan berbentuk persegi atau sedikit tertutup.
Slice dan Hook back-swing.
Pada backswing bola slice, sisi kanan mendominasi. Ini lebih merupakan mengangkat dan menaikkan dari sisi kanan daripada ayunan. Tangan dan lengan kanan cenderung bekerja secara independen dari bagian tubuh lainnya sehingga kaki, pinggul, dan bahu bergerak terlalu sedikit dan terlambat. Pensejajaran terbuka juga menghalangi penyelesaian penuh. Hasilnya adalah posisi ayunan bagian atas yang kaku dan tidak lengkap dengan permukaan klab tertutup. Genggaman yang lemah memberi anda pengaturan yang lemah dan menghasilkan ayunan ke belakang yang lemah pula.
Pengaturan genggaman yang kuat mendorong ayunan ke belakang satu kesatuan, di mana tangan dan seluruh sisi kiri dimulai secara bersamaan. Kaki, bahu, dan lengan semuanya bergerak dengan kuat membawa klap pemukul ke dalam. Sikap dan keselarasan persegi, atau sedikit tertutup, juga berkontribusi pada kemampuan anda untuk melakukan putaran pinggul penuh, putaran bahu, ayunan lengan, dan gerakan memutar pergelangan tangan. Cengkeraman yang kuat juga menyebabkan anda membuka sedikit club-face di bagian atas ayunan. Anda siap untuk melakukan gerakan ke dalam yang kuat dan meluncurkan pelepasan bola.
Slice dan Hook down-swing
Back-swing ayunan ke belakang yang lemah telah menyebabkan down-swing ayunan ke bawah yang lemah. Karena club-face ditutup ke belakang, terjadi aksi lemparan tangan kanan prematur dari atas, membuat clubface dari tertutup menjadi terbuka. Karena penyelesaian yang tidak lengkap, bahu kanan mencoba mengimbanginya dengan gerakan naik-turun yang membawanya melewati bagian atas bola, dan membawa klab lebih jauh lagi dari luar ke dalam melewati bola. Hasilnya adalah tarikan bola dengan tangan kaku dan kaki kaku dengan clubface terbuka. Sangat sedikit kecepatan kepala klab yang dihasilkan, dan putaran slice mencegah banyak gulungan pada bola yang menggelinding.
GOLF MAGAZINEInilah hasil dari cengkeraman yang kuat. Karena muka klab dibuka ke belakang, berdampak terdapat reaksi yang sangat kuat melalui bola — lengan bawah kanan menyilang ke kiri, menutup muka klab dengan kuat melalui benturan impact. Perhatikan bagaimana bahu kanan bergerak di bawah dagu, menghasilkan jalur ayunan dari dalam ke luar. Disitu ada penggunaan tubuh yang maksimal, kecepatan kepala klab yang maksimal, dan jarak yang maksimal.
Memodifikasi genggaman grip Slice.
Jika Anda memulai dengan cengkeraman yang lemah dan pola ayunan slice, memodifikasinya tidak akan membuahkan hasil. Anda dapat mengatur pengaturan anda, tetapi yang tidak dapat Anda lakukan adalah mengubah pola ayunan anda. Anda mencoba mengayun kembali ke dalam, namun karena kebiasaan mengayun yang sudah terbentuk, anda tetap berada di atas; jalur downswing anda akan tetap berada di luar jalur backswing anda. Bola masih cenderung memudar dan ayunan anda tidak akan memiliki putaran penuh dan gerakan tubuh kuat yang terpenting untuk tenaga.
Saat anda menerapkan mengadopsi pola pegangan dan ayunan hook yang “kuat”, anda harus tetap menggunakannya sampai titik kekuatan — pengaturan yang kuat, pengambilan di dalam, putaran penuh, tetap di bawah, dan pelepasan yang kuat — menjadi sebuah kebiasaan. Ini bisa memakan waktu beberapa bulan hingga satu masa tertentu. Kemudian anda dapat memodifikasi polanya dengan mengkuadratkan pengaturan anda dan melemahkan cengkeraman anda hingga anda memukul bola dengan lurus. Namun, power periodenya akan tetap terpasang, dan anda akan mendapatkan pukulan yang lebih jauh dari sebelumnya.
Sumber : https://golf.com